Tahap pertama
Untuk tahap pertama dengan surat keputusan Pemerintah Belanda Gvt. Besl. 23 Desember 1893 no. 6, jalur yang di bangun adalah :
Maos - Purwokerto Timur sepanjang 29 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 16 Juli 1896 (Maos - Rawalo - Panisinan - Tinggartugu - Glempong - Tinggardengkol - Gringging - Sampang - Kebasen - Patikraja - Sidabowa - Tanjung - Purwokerto Timur) download GE kmz
Purwokerto Timur - Sokaraja sepanjang 9 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 05 Desember 1896 (Purwokerto Timur- Pasar Wage - Sangkalputung - Sokaraja - PG Kalibagor) download GE kmz
Sokaraja - Purworeja Klampok sepanjang 16 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 02 Juli 1897
Purworeja Klampok - Banjarnegara sepanjang 30 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 18 Mei Juli 1898 (Purworeja Klampok - Gandulekor - Mandirada - Purwonegoro - Gumiwang - Binorong - Mantrianom - Pucang - Wangon - Banjarnegara) download GE kmz
Setelah dilakukan pengujian dengan terlebih dahulu hanya mengangkut barang barang milik pemerintah, untuk selanjutnya SDS mengoprasikan gerbong barang dan gerbong penumpang yang terdiri dari gerbong kelas satu, kelas dua dan kelas tiga.
Dalam tahap ke dua; pada 12 Mei 1898 perwakilan Hindia Belanda meminta kepada SDS untuk mengeksploitasi ke arah Purbalingga, karena disana terdapat dua buah pabrik gula yaitu PG. Kalimanah dan PG Bojong. Dan melalui Surat pemerintah 22 September 1898 No.19 SDS di perbolehkan utuk membuka jalur Banjarsari - Purbalingga, namun dengan syarat di buka pula jalur kekota Banyumas, karena kota Banyumas merupakan pusat pemerintahan dan sebagai kota .
Namun melalui surat pada tanggal 31 Mei 1899 No.7 syarat itu tidak di penuhi dikarenakan jalur ini sangat sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar, dan nantinya pun dipastikan tidak ada keuntungan apapun dari jalur ini. Pemerintah pun mengiyakan permintaan ini pada tangal 26 Juni 1899;
0 comments:
Post a Comment